nusakini.com - Wajo - Kegiatan panen padi yang dilaksanakan secara bersama pada dua Kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulsel, Minggu (7/1/2018), dan akan berlanjut terus menerus pada wilayah-wilayah peralihan musim sehingga tidak ada kata paceklik di Wajo, demikian sambut Kadis Pertanian dan Perkebunan Kab Wajo. Lokasi panen dilaksanakan di dua kecamatan 3 desa dan 4 kelompok tani dengan luas lahan dan varietas padi yang digunakan beragam.

Kelompok Tani Padaidi Padaelo, Desa Lempa, Kecamatan. Pammana, Kabupaten Wajo. Silsel mengatakan luas panen hari ini 2 ha dari total luasan 158 ha, Verietas yang digunakan Mekongga dengan produktivitas 6 - 6,5 ton/ha. Harga gabah pada wilayah ini Rp. 4.950,-

• Wapres Gibran dan Mentan Amran Dorong Akselerasi Swasembada Gula dari Yogyakarta
• Pemerintah Provinsi Sulsel Gelontorkan Rp 3,5 Miliar untuk Pembangunan Lapangan Gaspa dan Dukungan UMKM di Palopo
• Wapres Gibran dan Mentan Amran Berikan Solusi untuk Petani Tebu, Target Swasembada Gula di 2026
• Apresiasi Mentan Kirim 10.000 Ton Beras ke Palestina, PP KAMMI: Saatnya Indonesia Memimpin Diplomasi Pangan Global
• Mentan Palestina: Kerja Sama dengan Indonesia Jadi Harapan di Tengah Krisis Pertanian

Kelompok Tani Ma'Deppureppue 1, Desa Lempa, Kec. Pammana mengungkaplan luasan yang dipanen 0,5 ha dari total 15 ha, Varietas yang dipanen IR 66 dengan produktivitas 6 - 6,3 ton/ha. Harga gabah Rp. 4.950,-.

Kelompok Tani Usaha Baru, Desa Mawellang, Kecamatan Bola mengatakan luasan panen 20 ha dari total luasan panen 75 ha. Varietas yang dipanen Situbagendit dengan produktivitas 5 - 6 ton. Harga gabah Rp.4.900,-

Panen bersama ini di Kabupaten Wajo dihadiri oleh Direktur Pembiayaan PSP Kementan, Ka.BPTP Balitbangtan Sulsel, Kadisperta Prov. Sulsel, Kadisperta Kab.Wajo,8 Danramil, Babinsa, Penyuluh lapang, Kepala Dusun dan petani setempat.

Dalam kegiatan panen bersama ini Direktur Pembiayaan Sri Kuntarsih banyak memberikan arahan terkait upaya-upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi serta keberlanjutannya. (p/ma)